Archive for May 19th, 2011

Al-Quran dan Tata surya

Benarkah Matahari Pusat Tata Surya? Dulu, orang yang berpadangan sederhana percaya bahwa manusia adalah poros alam semesta. Selama ribuan tahun mereka juga meyakini bahwa Bumi pusat jagat raya. Bulan, Matahari, dan bintang seakan bertasbih dan tawaf mengelilingi Bumi tempat manusia berdiam. Paham geosentris ini dikemukakan Claudius Ptolemeus tahun 140 SM dalam karyanyaAlmagest. Ketika Al-Qur’an diwahyukan kepada Rasulullah saw pada abad VII M, paham geosentris masih tertanam kuat dalam wawasan pengetahuan manusia pada masa itu. Bahkan, pada era Khulafaur Raasyidiin, Bani Umayah dan Bani Abbasiyah kepercayaan itu tetap dianut kebanyakan orang. Sehingga, beberapa terminologi ayat Al-Qur’an sempat menimbulkan kesulitan cukup yang berat pada ahli-ahli tafsir Al-Qur’an zaman itu. Mereka masih terpengaruh bahwa benda-benda langit lain berputar mengelilingi Bumi. Misalnya,untuk menerangkan terminologi sab’as samaawati yang diterjemahkan ‘tujuh langit’, seorang penafsir menjelaskannya sebagai lapisan-lapisan tempat beredarnya benda-benda langit. Menurut tafsir itu, langit pertama merupakan tempat beredarnya Bulan. Di langit kedua terdapatA’t h a r i d , ‘Merkurius’. Di langit ketiga terdapatUhra, ‘Venus’. Di langit keempat ada Matahari. Di langit kelima adaArikh, ‘Mars’. Di langit keenam adaUsytari, ‘Yupiter’. Di langit terjauh terdapatJuhal, ‘Saturnus’. Beberapa penafsir lain mengambil jalan tengah dengan penuh kehati-hatian menerangkan ayat-ayat “ilmiah” itu. Misalnya, ahli tafsir yang masyhur antara abad X-XI M, Al-Thabari, berpendapat bahwa kita harus tutup mulut jika tidak tahu. Barulah beberapa abad kemudian beberapa terminologi Al-Qur’an itu dapat dicerna oleh ilmu pengetahuan manusia. Membantah Ptolemeus Awal abad VII M, turun ayat Al-Qur’an yang langsung membantah teori geosentris Ptolemeus. Ayat itu berbunyi: “Kamu lihat gunung-gunung itu. Kamu sangka dia diam. Padahal, ia berjalan sebagaimana jalannya awan… Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan”. (Q.S. An-Naml: 88) Ketika ayat itu turun, banyak manusia (kaum kafir Qureis, Yahudi dan sebagian umat Islam) yang berkerut keningnya. Mengapa tidak? Bagaimana mungkin gunung-gunung yang jelas berdiri kokoh itu dikatakan berjalan? Apalagi berjalan laksana awan! Tidak mustahil bila banyak kaum kafir mencemooh Rasulullah. Menurut pandangan mereka apa yang tertera dalam Al-Qur’an itu tidak logis dan melawan pengamatan inderawi. Akan tetapi, kaum Muslimin yang benar-benar mengimani Allah dan Rasulullah serta meyakini Al-Qur’an sebagai aksioma kehidupan dan sumber kebenaran tetap mempercayainya, sekalipun pengetahuan belum bisa menjangkau pernyataan Al-Qur’an yang sangat ilmiah tersebut. Mereka menyadari bahwa kebenaran ilmu yang mereka pegang terlalu naif bila dibandingkan dengan kebenaran ilmu Allah Yang Maha Mengetahui. Jika diperhatikan dengan seksama, nyatalah ayat tersebut secara implisit mengandung keterangan ilmiah tentang sebuah persoalan yang amat penting dalam sejarah ilmu pengetahuan modern. Sebuah revolusi ilmiah yang turut menentukan perkembangan sains dan teknologi masa sekarang, semacam revolusi ideologi ilmu pengetahuan. Ada beberapa pokok pikiran yang dapat diambil dari ayat 88 surat An-Naml itu, diantaranya: 1.Pernyataan Bumi tidak diam. Pada waktu itu masyarakat awam percaya bahwa Bumi tetap diam di tempatnya, sedangkan yang bergerak adalah Matahari, Bulan, dan Bintang. Teori ini ada jauh sebelum Rasulullah saw diutus ke dunia. Hal itu secara ilmiah dirumuskan oleh ahli astronomi Yunani, Hipparkhus, yang bertugas di Rhodes dan Iskandariah kira-kira tahun 150 SM. Teori itu dibantah oleh Al-Qur’an yang secara simbolis dinyatakan dalam surat An- Naml ayat 88. Al-Qur’an mengambil term gunung untuk mewakili Bumi. Memang, dalam sejarah Yunani purba gagasan Bumi bergerak sudah ada, terutama setelah kemenangan Iskandar Agung dan pusat kebudayaan Yunani pindah dari Athena ke 1
Iskandariah. Misalnya, Aristarkhus dari Samos (310-230 SM) mempertahankan pendapatnya dengan penuh keyakinan bahwa Bumi berputar. Akan tetapi, dia mendapat tekanan keras dan dianggap kurang saleh. Bagi sebagian besar orang Yunani, gagasan bahwa kita “ikut berputar” dalam perjalanan harian Bumi bersama karang, batu, dan pepohonan –demikian kata Wordsworth- tetap dianggap lancang dan murtad. Akhirnya, gagasan itu terlupakan orang. Bumi tetap diam di singgasana kebesarannya. Paham inilah yang dianut sampai Rasulullah saw datang, bahkan sampai Copernicus datang. 2.Pernyataan Bumi bukan pusat alam semesta. Tahun 140 SM Claudius Ptolemeus mengatakan bahwa Bumi adalah pusat alam semesta. Sebuah kedudukan yang sangat terhormat. Tak heran bila teori tersebut akhirnya menjadi doktrin keagamaan gereja. Di Bumi ada manusia. Bukankah manusia itu makhluk yang mulia? Akan tetapi Al-Qur’an menegaskan bahwa Bumi berjalan seperti jalannya awan. Artinya, Bumi bukan hanya sekedar berotasi di tempat, melainkan betul-betul berpindah tempat dari satu titik ke titik yang lain. Jelas, sesuatu yang beredar mengelilingi sesuatu yang lain tidak dapat disebut sebagai pusat, sebab yang namanya pusat pastilah statis dan tidak berpindah secara mutlak. Dengan demikian, mengertilah kita bahwa Bumi bukan pusat jagat raya. Dengan demikian, runtuhlah teori geosentris Ptolemeus pada abad VII M, 800 tahun sebelum Copernicus mengumumkan bantahannya kepada Ptolemeus. Teori Copernicus Tidak ada kenyataan yang lebih indah dan lebih meningkatkan kemuliaan manusia, selain dirinya menjadi pusat semesta. Pada 1543 akibat revolusi Copernicus (seorang ahli hukum dan ahli astronomi Polandia), timbul banyak ketidaksenangan terutama di kalangan rohaniawan gereja. Penyebabnya adalah pendapat Copernicus yang bertentangan dengan doktrin keagamaannya. Bahkan Martin Luther mengatakan, “Copernicus sudah gila dan teorinya dianggap melawan Injil serta tidak dapat diterima”. Nicolaus Copernicus mengemukakan bahwa kerak benda langit akan menjadi lebih sederhana apabila Matahari dipandang sebagai pusat jagad raya. Selanjutnya secara tegas ia mengatakan bahwa bukan Matahari yang bergerak mengelilingi Bumi -seperti pandangan Ptolemeus yang dianut selama itu- tetapi justru sebaliknya. Bumi bersama benda-benda langit lainnyalah yang bergerak mengelilingi Matahari. Copernicus berhasil menurunkan Bumi dari kedudukan yang terhormat. Sekarang Bumi turun tahta diganti oleh benda yang sangat panas, Matahari. Teori ini dikenal sebagai teoriheliosentrik (berpusat pada Matahari). Pengamatan cermat yang dilakukan Galileo Galilei pada 1609 pun makin memperkuat konsep heliosentrik itu. Begitu juga, observasi- observasi lain yang dialkukan bertahun-tahun dengan giat kemudian melalui konsep-konsep baru melalui tokoh-tokoh seperi Keppler dan Newton. Hingga tidaklah heran bila teori heliosentrik Copernicus dikatakan revolusioner. Sekalipun Copernicus berhasil menurunkan Bumi dari tahta pusat semesta, ia tidak menolak Matahari sebagai pusat jagat raya. Dalam perkembangan selanjutnya memang ada modivikasi, yakni Matahari bukan sebagai pusat alam semesta, melainkan pusat galaksi Bima Sakti (Milky Way). Galaksi Bima Sakti yaitu suatu kumpulan bermilyar-milyar bintang dan kabut antar bintang. Bagaimana pernyataan Al-Qur’an tentang konsep heliosentrik itu? Adakah statemen yang kita pegang untuk menetapkan persoalan di atas? Pandangan Al-Qur’an Dari sekian banyak ayat yang membicarakan soal itu, kita pilih dua ayat saja, yaitu: “Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, Matahari dan Bulan. Masing- masing beredar pada garis edar (orbit)-nya”. (Q.S. 21: 33) “Tidaklah mungkin Matahari mendapatkan Bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya”. (Q.S. 36: 40) 2
Kedua ayat tersebut berbunyi Kullu fii falakin yasbahun yang berarti “masing-masing beredar pada orbitnya”. Fakta apa yang dapat kita peroleh dari ayat tersebut? Paling tidak, ada tiga hal penting yang dapat diungkapkan. Pertama, dari katafala k. Kita terjemahkan kata itu sebagai “orbit”. Ayat itu jelas menyatakan bahwa Bulan mempunyai orbit yang berbentuk ellips dengan Bumi sebagai titik fokusnya. Akan tetapi, ayat itu juga mengklaim bahwa Matahari pun ada orbitnya, beredar padafala knya, dan mengelilingi sesuatu. Hal itu berarti bahwa konsep Matahari sebagai pusat alam semesta ataupun pusat galaksi Bima Sakti tidak dapat dipertahankan. Dengan pengertian lain, teori heliosentrik Copernicus dengan tegas dikoreksi oleh Al-Qur’an. Ini terjadi delapan abad sebelum Copernicus lahir ke dunia fana ini. Padahal dalam kenyataannya, sampai awal abad XX M tetap berkembang pandangan bahwa Matahari adalah pusat galaksi. Hingga jangan heran, pada masa itu seolah-olah Al-Qur’an bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Barulah pada tahun 1918, Harlow Shapley berhasil menentukan pusat galaksi Bima Sakti. Ternyata Al-Qur’an benar. Dialah orang pertama yang mengetahui -melalui perhitungannya- bahwa Matahari tidak terletak di pusat Bima sakti. Seperti halnya Bumi, Matahari ternyata tidak menempati tempat utama dalam kosmos. Ia bersama planet-planet lain (anggota Tata Surya) bergerak mengarungi angkasa menuju rasi Cygnus dengan kecepatan 250 kilometer per detik letaknya kira-kira 30.000 tahun cahaya (atau 30015 kilometer) dari pusat galaksi dan beredar pada orbitnya yang sekali putaran memerlukan waktu sampai 250 miliun tahun. Kedua, dari termyasbahuun yang diartikan ‘beredar’. Kata ini berasal dari kata kerja asbaha yang lebih tepat diartikan “pergeseran gerak sejati” atau proper motion. Ayat ini mempertegas bahwa Matahari tidak diam dan bukan pusat galaksi Bima Sakti. Yang benar adalah Matahari seperti juga bintang-bintang yang lain bergerak dengan cara tertentu yang betul-betul gerak sejati (proper motion). Kenyataan itu tidak aneh lagi dalam dunia Astronomi modern sekarang ini. Ketiga, dari pernyataan bahwa malam dan siang, Matahari dan Bulan bergerak sangat teratur -tak dapat saling mendahului- ini dapat disimpulkan bahwa pasti ada “penyebab” hingga bisa terjadi demikian. Secara implisit, penyebabnya adalah gravitasi, yang baru disadari Newton pada tahun 1687 M dalam bukunya yang amat terkenalPrinc ipia. Memang, untuk menangkap makna implisit ini, kemampuan observasi dan intelegensi yang dianugerahkan Allah mutlak diperlukan. Namun yang jelas, Al-Qur’an mampu menstimulasikan “syaraf-syaraf intelegensi” untuk kemudian diwujudkan dalam wujud riset, observasi, dan penelitian lain. Memang benar, Al-Qur’an bukan kitab ensiklopedia detail sains dan teknologi yang memuat berbagai teori. Akan tetapi, Al-Qur’an mampu memberikan fenomena-fenomena (yang pada hakikatnya adalah landasan teori) pada manusia. Karena ia wahyu Allah Yang Maha Mengetahui, tentu isi yang terkandung di dalamnya pun benar. Pada yang benar itulah hendaknya ilmu pengetahuan berada. Kebenarnnya kekal hingga kiamat nanti. Maka sudah pasti, teori dan konsep masa depan bisa distimulasi mulai dari sekarang. Insya Allah.

sumber : oleh : Nilna Iqbal-http://pustakan ilna. com

Touch Screen (Layar Sentuh)

Sebagian dari kita mungkin telah tidak asing lagi mengenai layarsentuh atau touchscreen atau touch panels, atau touch monitor apalagi di zamansekarang yang mana perkembangan teknologi sangat cepat berkembang. Mungkin kebanyakan dari kita pada awalnya mengenal istilah touchscreen tersebut dari televisi.Saat ini, kita dapat denganmudah menemukan suatu alat yang mengadopsi layarsentuh ini,misalkan saja yang banyak beredar saat ini handphone yang menyematkan teknologi canggih ini. Rasanya kurang afdol jika kita hanya dapat mendengar kata tersebut tanpa kita mengerti lebih lanjut apa yang dimaksud dengan touchscreen tersebut dan bagaimana teknologi tersebut dapat bekerja. Touchscreen merupakan sebuah perangkat komputer yang biasanya digunakan untuk menampilkan informasi grafikal dan visual yang merupakan output dari sebuah perangkat komputer. Dalam touchscreen ini kita sebagai user langsung dapat memberikan inputan dengan cara menyentuh layarnya.Pada era era kemarin sebelum ada touchscreen kitas ebagai user kebanyakan memberikan inputan pada keypad yang kemudian akan diteruskan oleh program.Selanjutnya mari kita mengetahui bagaimana cara kerja dari touchscreen ini sendiri.
Cara Kerja Touchscreen
Pada umumnya,layar touchscreen terbagi dari 3 bagian atau komponen utama.Ketiga Komponen itu adalah
1. Touch Sensor
2. Controller
3. Software driver
Touch Sensor
Touch sensor merupakan sebuah lapisan penerima input dari luar monitor.
Input dari touchscreen adalah sebuah sentuhan, maka dari itu sensornya juga merupakan sensor sentuh.
Controller
Controller merupakan sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan antara sensor dengan perangkat komputer yang akan memproses sentuhan tersebut.

Software driver

Software driver merupakan sebuah software pengatur yang diinstal pada perangkat computer atau PC Anda yang tugasnya adalah untuk mengatur agar perangkat touchscreen dan computer dapat bekerja sama untuk digunakan dalam berbagai macam keperluan.

Keterangan:
1. Touch sensor
2. Controller
3. Software driver
Selanjutnya touchscreen inisendiriada 3 macamyaitu
>>>Capasitive Touchscreen
>>> Surface Wave Touchscreen
>>> Resistive Touchscreen
Capasitive Touchscreen
Touchscreen jenis ini memiliki cara kerja yang cukup rumit, namun sangat andal dalam ketahanan dan kejernihannya.

Surface Wave Touchscreen
Teknologi touchscreen yang satu ini memanfaatkan gelombang ultrasonic untuk mendeteksi kejadian di permukaanlayarnya. Di dalam monitor touchscreen initerdapatduatranduser, pengirimdanpenerimasinyalultrasonik.

Resistive Touchscreen
Touchscreen yang termasuk dalam jenis ini adalah touchscreen yang layarnya dilapisi oleh sebuah lapisan tipis berwarna metalik yang bersifat konduktif dan resistif terhadap sinyal-sinyal listrik.
Disampingkecanggihan yang digunakandalamteknologi touchscreen ini,tentunyasetiapteknologimasihmempunyaikelemahan.Touchscreeninisendirimemilikikelemahantidaktahanterhadapair,debudll.Disampingitudalammenggunakan touchscreen inisendirilebihbanyakmemakandayalistrik yang akanmembuatpiranti yang kitagunakanlebihmembutuhkandaya.KitabandingkansajamisalnyaHandphone yang tidakmenggunakan touchscreen dengan yang tidak,kebanyakanhandphone yang menggunakan touchscreen relative lebihborosbateraiketimbang yang tidakmenggunakan.Tetapikitatidakperlucemas,karenakemajuanteknologi yang terusberkembangpiranti yang menggunakan touchscreen akandirancangsedemikianrupa agar tidakborosdaya yang digunakan.Saatinibanyakjuga yang telahmenggunakan touchscreen antara lain handphone,computer,mesinATM,danmasihbanyak yang lainnya.

Keterangan
Sebagian data yang tersaji di atas bersumber dari
TouchScreen (LayarSentuh)Dargombez.htm

Software Development

Saat ini,perkembangan teknologi khususnya di bidang komunikasi telah berkembang pesat.Hal ini juga di barengi dengan perkembangan software yang kian hari kian meningkat.Sebelum kita membahas mengenai software development,kita harus mengerti apa yang dimaksud dengan software itu sendiri.

Software
“Perangkat lunak adalah istilah umum untuk data yang diformat dan disimpan secara digital, termasuk program komputer, dokumentasinya, dan berbagai informasi yang bisa dibaca dan ditulis oleh komputer. Dengan kata lain, bagian sistem komputer yang tidak berwujud. Istilah ini menonjolkan perbedaan dengan perangkat keras komputer.”

atau
“kumpulan instruksi yang berfungsi untuk menjalankan suatu perintah, seperti memberikan informasi tentang hardware, menentukan fungsi hardware, dan menjalankan sistem.”

Software sendiri telah mengalami beberapa tahap pengembangan,berikut ini merupakan sejarah perkembangan software :

1. 1956 :
Fortran diciptakan pertama kalinya dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi oleh Jhon bachus dan tim IBM

2. 1960 :
LISP meluncurkan model bahasa komputer untuk menulis program tiruan.

3. 1965 :
Orientasi bahasa benda dengan perakitan tambahan dengan simulasi, ditulis oleh Kristen Nygaard dan Ole John Dahl.

4. 1969 :
Bill Gates dan Paul Allen menyebutnya dengan “Lake Side Programming Group” menyetujui komputer dengan badan hukum pusat untuk mematenkan Pdp-Iq software.

5. 1975:
Paul Allen didalam suratnya,Bill Gates menggunakan nama ”Micro-Soft” menyerahkan kepada rekan kerjanya.untuk cepat- cepat menuliskan tentang referensinya.

6. 1976 :
Untuk pertama kalinya Microsoft dikembangkan, mereka menyebutnya dengan”The Legend Of Micro-Kid”.

7. 1977 :
Pemerintahan U.S mengadopsi data standar IBM untuk membuka kode kunci pesan dan untuk melindungi rahasia agensi mereka.

8. 1978 :
Microsoft mengumumkan produk ketiganya Microsotf Cobol-80, dijual seharga 1 juta dolar U.S.

9. 1979 :
Micosoft mengumumkan Microsoft Basic untuk 8086 16 bit microprocessors.

10. 1981:
IBM memperkenalkan personal computer dengan penggunaan Microsoft 19 bit operting system MS DOS 1.0 plus Microsoft Basic Cobol Pascal dan produk Microsoft lainnya.

11. 1983 :
Microsoft memperkenalkan word processing program,Microsoft Word for MS DOS 1.0.

12. 1989 :
Maxis memproduksi video game dengan kelas baru untuk pendidikan dan hiburan.

13. 1995 :
Windows 95 ships.

14. 1997 :
Deep blue defeats world chess champion.

15. 1998 :
Windows

Jenis-jenis Lisensi Software Komputer
Menurut Microsoft dalam “The Hallowen Document”, terdapat beberapa jenis lisensi yang dapat digunakan untuk program komputer. Beberapa jenis lisensi tersebut antara lain adalah:

a. Lisensi Commercial
adalah jenis lisensi yang biasa ditemui pada perangkat lunak seperti Microsoft dengan Windows dan Officenya, Lotus, Oracle dan lain sebagainya. Software yang diciptakan dengan lisensi ini memang dibuat untuk kepentingan komersial sehingga user yang ingin menggunakannya harus membeli atau mendapatkan izin penggunaan dari pemegang hak cipta.

b. Lisensi Trial Software
adalah jenis lisensi yang biasa ditemui pada software untuk keperluan demo dari sebuah software sebelum diluncurkan ke masyarakat atau biasanya sudah diluncurkan tetapi memiliki batas masa aktif. Lisensi ini mengizinkan pengguna untuk menggunakan, menyalin atau menggandakan software tersebut secara bebas. Namun karena bersifat demo, seringkali software dengan lisensi ini tidak memiliki fungsi dan fasilitas selengkap versi komersialnya. Dan biasanya dibatasi oleh masa aktif tertentu.

c. Lisensi Non Commercial Use
biasanya diperuntukkan untuk kalangan pendidikan atau yayasan tertentu dibidang sosial. Sifatnya yang tidak komersial, biasanya gratis tetapi dengan batasan penggunaan tertentu.

d. Lisensi Shareware
mengizinkan pemakainya untuk menggunakan, menyalin atau menggandakan tanpa harus meminta izin pemegang hak cipta. Berbeda dengan Trial Software, lisensi ini tidak dibatasi oleh batas waktu masa aktif dan memiliki fitur yang lengkap. Lisensi jenis ini biasanya ditemui pada software perusahaan kecil.

e. Lisensi Freeware
biasanya ditemui pada software yang bersifat mendukung, memberikan fasilitas tambahan atau memang free/gratis. Contoh yang bersifat mendukung antara lain adalah plug in tambahan yang biasanya menempel pada software induk seperti Eye Candy yang menempel pada Adobe Photoshop.

f. Lisensi Royalty-Free Binaries
serupa dengan lisensi freeware, hanya saja produk yang ditawarkan adalah library yang berfungsi melengkapi software yang sudah ada dan bukan merupakan suatu software yang berdiri sendiri.

g. Lisensi Open Source
membebaskan usernya untuk menjalankan, menggandakan, menyebarluaskan, mempelajari, mengubah, dan meningkatkan kinerja software. Berbagai jenis lisensi open source berkembang sesuai dengan kebutuhan, misalnya GNU/GPL, The FreeBSD, The MPL. Jenis-jenis software yang memakai lisensi ini misalnya Linux, sendmail, apache dan FreeBSD.

Sebagian sumber : wikipedia & http://blog.unila.ac.id/hendy09/software/